Sunday, December 23, 2012

Tips dan Trik Penulisan Karya Ilmiah



Sebentar lagi saya masuk semester 6 diperkuliahan.. gak kerasa ya teman-teman.. dan tau semester 6 itu apa? Yak.. betul.. Penulisan Ilmiah (Karangan Ilmiah). Penulisan ilmiah adalah bentuk penelitian ataupun pembuatan inovasi baru yang menunjang bidang kita di perkuliahan teman-teman.. Nah.. sebelum kita membuat karangan ilmiah, ada baiknya kita tau dulu tips dan trik pembuatan karangan ilmiah. Check this out!

Dalam penulisan karangan ilmiah terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, dan ulasannya ialah sebagai berikut : 

A. Pemilihan Topik
 
Topik! Kata yang amat sangat krusial dalam kegiatan berkarang mengarang ilmiah. Penentuan topik yang tepat bisa menjadi parameter sukses atau tidaknya penelitian atau penulisan yang temen-temen buat. Ambil topik yang sedang hangat diperbincangkan ataupun inovasi baru yang dapat diimplementasikan dalam penulisan temen-temen menjadi produk daya guna yang baru dan mengesankan.


B. Pembahasan Topik
 
Nah, kalo udah dapat topik yang sesuai, saatnya kita ulas topik tersebut di penulisan kita teman. Eits, sabar.. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pembahasan dari topik yang kita ambil, yakni meliputi :
 
a. menampilkan informasi latar belakang, 
b. menampilkan ringkasan hasil/temuan penelitian,
c. memberikan komentar apakah hasil penelitian sesuai dengan hipotesis, 
d. menghubungkan dengan hasil penelitian terdahulu, 
e. menjelaskan hasil yang diperoleh, terutama jika hasil tersebut tidak memuaskan,
f.  membuat generalisasi dari hasil yang diperoleh (implikasi).
g. memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
 
 
C. Pemilihan Judul
 
Bagi pembaca penelitian yang kalian buat, judul akan dianggap mewakili bobot sebuah hasil penelitian yang akan ditulis, bahkan merupakan gambaran mutu tulisan yang akan ditulis. Nah, berarti kita tidak bisa membuat judul dengan kalimat sembarangan, karena judul juga menentukan layak atau tidaknya penulisan yang kita buat. Secara umu, kriteria judul yang baik nih yang kaya dibawah ini nih teman :
  1. Topik yang diteliti mengandung masalah yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Lebih baik kalau topik yang diajukan lebih spesifik, menarik, dan aktual secara akademik dan secara praktis.
  2. Belum banyak diteliti orang lain. Kalaupun sudah ada penelitian lain, studi ini mengambil sisi lain, sisi tertentu, yang selama ini tidak memperoleh perhatian. 
  3. Diungkapkan dalam kalimat yang simpel, tetapi mampu menunjukkan dengan jelas independent variable dan dependent variable-nya.
  4. Judul harus dapat menunjukkan problematik yang terkandung di dalam tema yang akan diteliti.
  5. Sebaiknya judul dibuat dengan kalimat ganda. Kalimat pertama bersifat umum yang kemudian diikuti dengan ungkapan yang menunjukkan fokus persoalan yang dikaji.
 
D. Menentukan Tujuan Penelitian
 
Meneliti dan menulis tanpa tujuan yang berarti? itu sama aja bunuh diri namanya.. Tujuan menjadi hal penting. Karena di dalam tujuan inilah orientasi penelitian kita diarahkan. Tujuan penelitian adalah suatu pernyataan tentang informasi apa saja yang akan dicari dan perlu didalami melalui penelitian tersebut. Pada hakikatnya tujuan penelitian mencakup beberapa atau salah datu hal berikut ini :
  1. Menambah struktur pengetahuan.
  2. Mengembangkan metode penelitian.
  3. Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengambilan keputusan, dan formulasi kebijakan.
  4. Mengevaluasi program.
  5. Meramalkan perilaku individu ataupun kelompok.
 
E. Menentukan Kerangka Karangan (Outline)
 
Di dalam bahasa Indonesia untuk membuat suatu penulisan ilmiah harus membuat Outline (Kerangka karangan) dimaksudkan agar penulisan ilmiah tersebut terarah dan sesuai dengan yang diharapkan karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan.
  • Penyusunan outline (kerangka karangan) secara garis besar dapat dilakukan dengan menggunakan pola alamiah dan pola logis. 
  • Macam–macam outline ( kerangka karangan ) dapat berdasarkan atas : sifat rinciannya dan berdasar perumusan teksnya. 
  • Syarat outline ( kerangka karangan ) yang baik adalah sebagai berikut :
    • Tesis atau pengungkapan harus jelas.
    • Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
    • Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide jelas.
    • Harus menggunakan simbol yang konsisten.
 
 
F. Langkah-langkah Penulisan Karya Ilmiah
  1. Pemilihan Topik/Masalah Untuk Karya Ilmiah
    Pemilihan topik untuk karya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara merumuskan tujuan, menentukan topik dan melakukan penelusuran terhadap topik tersebut. Dengan melakukan ketiga cara tersebut maka akan diperoleh rumusan topik atau permasalahan yang jelas dan spesifik. 
  2. Mengindentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
    Sebelum Anda memulai menulis, ada baiknya Anda harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan Anda tersebut. Hal ini penting, karena dengan mengetahui latar belakang pengetahuan dan minat pembaca, akan mempermudah Anda di dalam mengorganisasikan materi sajian dan cara penyampaian. Selain itu, fokus pembicaraan pun menjadi semakin jelas dan spesifik.
  3. Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
    Cakupan materi itu sangat ditentukan oleh rumusan tujuan yang jelas dan pengidentifikasi calon pembaca tepat. Jika Anda tidak mengetahui siapa yang akan membaca tulisan Anda, maka otomatis Anda tidak akan bisa menunjukan cakupan materi yang akan dibahas. Akibatnya, akn sulit bagi Anda untuk memilih dan memilih bahan pustaka, data atau informasi yang dibutuhkan pada saat melakukan tahap pengumpulan data atau informasi untuk tulisan.

Alinea adalah ??


Kali ini tulisan saya akan membahas soal alinea.. hmm.. alinea itu apa sih?? dan apa hubungannya dengan bahasa indonesia?? sebenernya tanpa sadar temen-temen sudah berhubungan dengan yang namanya alinea dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam soal karang mengarang nih.. so, here we go! satu lagi buat nambah ilmu temen-temen dari blog saya.. check it out!
 

A. Pengertian Alinea atau Paragraf

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabunganbeberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perludiperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.


B. Tujuan pembentukan paragraf 

Secara garis besar, terdapat dua tujuan utama dalam hal pembentukan paragraf, tujuannya ialah :
     a. Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema
     b. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal
 
 
C. Macam-macam paragraf

1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.

Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.


2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.

Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.


3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.

Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.


4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.

Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.


5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.

Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.



D. Syarat-syarat paragraf

1. Kesatuan
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.

2. Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa (kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.

Sumber : 
http://www.scribd.com/doc/112087817/Pengertian-Paragraf-Atau-Alinea
 
 

Friday, November 2, 2012

Diksi dan Makna Kata



A. Pengertian Diksi atau Pilihan Kata

Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang untuk mengungkapkan sebuah cerita.

Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

- Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan.
- Pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna, sesuai  dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembaca.
- Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan efisien.

Contoh paragraf :

1. Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara di sana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.

2. Liburan kali ini Aku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak heti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari di sana. Kami pulang dengan hati senang.

Kedua paragraph diatas memiliki makna yang sama, tetapi dalam pemilihan kata atau diksi, paragraph kedua lebih menarik bagi pembaca karena enak dibaca dan tidak membosankan.

B. Syarat-Syarat Pemilihan Kata

1. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata secara objektif. Makna denotatif sering disebut makna konseptual. Misalnya, kata makan yang bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah dan ditelan.

Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan pada makna konotatif berarti untung atau pukul. Makna konotatif selalu berubah dari zaman ke zaman. Contoh lainnya misalnya kamar kecil dapat bermakna konotatif jamban, sedangkan makna denotative adalah kamar yang kecil.

2. Makna Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas. Kata khusus adalah kata yang acuannya lebih sempit atau khusus. Misalnya ikan termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari ikan adalah mujair, lele, gurami, gabus, koi. Contoh lainnya misalnya lele dapat menjadi kata umum, jika kata khususnya adalah lele lokal, lele dumbo.

3. Kata Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh pancaindra. Misalnya meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang acuannya sulit diserap oleh pancaindra. Misalnya perdamaian, gagasan. Kegunaan kata astrak untuk mengungkapkan gagasan rumit. 

Kata abstrak dapat membedakan secara halus antara gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Pemakaian kata abstrak yang banyak pada suatu karangan akan menjadikan karangan tersebut tidak jelas dalam menyampikan gagasan penulis.

4. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Misalnya kata cermat dan cerdik yang keduanya bersinonim, tetapi keduanya tidaklah sama persis.

5. Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum pelajar dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan-tulisan ilmiah seperti karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis, desertasi. Selain itu digunakan pada acara-acara resmi. Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum.

Berikut adalah contoh dari kata-kata tersebut.

Kata Ilmiah:                             Kata Popular:

Analogi                                    kiasan
Final                                        akhir
Diskriminasi                             perbedaan perlakuan
Prediksi                                   ramalan
Kontradiksi                              pertentangan
Format                                     ukuran
Anarki                                     kekacauan
Biodata                                    biografi singkat
Bibliografi                                daftar pustaka


C. Pembentukkan Kata

Terdapat dua cara dalam pembentukkan kata, yaitu dari luar dan dari dalam bahasa Indonesia. Pembentukkan dari dalam yaitu terbetuknya kata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar melalui proses serapan.

1. Kesalahan Pembentukkan dan Pemilihan Kata

Pada subbab ini akan disebutkan kesalahan dalam pembentukkan kata, yang sering ditemukan dalam bahasa lisan maupun tulis.
Penanggalan awalan meng-
Penanggalan awalan ber-
Peluluhan bunyi /c/
Penyengauan kata dasar
Bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang tidak luluh
Awalan ke- yang keliru pemakaian akhiran –ir
Padanan yang tidak serasi
Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadap
Penggunaan kesimpulan, keputusan, penalaran, dan pemukiman
Penggunaan kata yang hemat
Analogi
Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia

2. Definisi

Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu. Dalam hal membuat definisi hal yang tidak boleh dilakukan adalah mengulang kata yang kita definisikan.

Contoh definisi:

Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang, tumbuhan dan benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti manusia. Definisi terdiri dari:

1. Definisi nominalis
Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum dimengerti. Biasanya digunakan untuk membuka suatu pembicaraan atau diskusi.

2. Definisi realis
Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah istilah, bukan hanya menjelaskan tentang istilah. Defiisi realis terbagi atas : 

a. Definisi esensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan perbedaan antara penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian suatu benda(definisi analitik) dengan penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia(definisi konotatif).

b. Definisi diskriptif, yaitu pejelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut dengan penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana suatu hal terjadi.

3. Definisi praktis
Definisi praktis adalah penjelasan tentang suatu hal yang dijelaskan dari segi kegunaan atau tujuan. Definisi praktis terbagi atas tiga macam, yaitu : 

a. Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati.

b. Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan kegunaan dan tujuannya.

c. Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, bersifat membujuk orang lain.

3. Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang sesuai dari EYD. Kata serapan merupakan bagian perkembangan bahasa Indonesia. Kosa kata bahasa Indonesia banyak yang menyerap dari bahasa asing. Bahasa-bahasa asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia antara lain bahasa Sansekerta, Arab, Belanda, Inggris dan Tionghoa. Penyerapan kata kedalam bahasa Indonesia meliputi dua unsur, yaitu:

Keteraturan bahasa(analogi): dikatakan analogi jika kata tersebut memiliki bunyi yang sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
Penyimpangan atau ketidakteraturan bahasa(anomali): dikatakan anomali apabila kata tersebut tidak sesuai antara ejaan dan pelafalannya.

4.Analogi
Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, baik dalam bentuk fonologi, sistem ejaan, atau struktur bahasa. Beberapa kata yang sudah sesuai dengan sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian maupun tidak, misalnya:

Bahasa Indonesia                      Bahasa Aslinya
aksi                                          action(inggris)
bait                                          bait(arab)
boling                                       bowling(inggris)
dansa                                       dance(inggris)
derajat                                     darrajat(arab)
ekologi                                     ecology(inggris)
fajar                                          fajr(arab)
insane                                       insane(arab)

Menurut taraf integrasinya unsur pinjaman dari bahasa asing dapat dibagi dua golongan. Pertama unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur pertama ini digunakan dalam bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih mengikuti aturan bahasa asing. Unsur yang kedua kata pinjaman yang penulisan dan pengucapannya telah disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia.

5. Anomali
Perhatikan kata-kata berikut ini :
Bahasa Indonesia                     Bahasa Aslinya
bank                                        bank(inggris)
intern                                       intern(inggris)
qur’an                                     qur’an(arab)
jum’at                                      jum’at(arab)

Beberapa kata diatas merupakan kata yang mengandung unsur anomali. Bila diamati lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan ejaan yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu bank=(nk), jum’at=(’).

Sedangkan kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk dibaca bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dan fonologi, seperti contoh berikut : 

Bahasa Indonesia                       Bahasa Aslinya
expose                                       expose
export                                        export
exodus                                       exodus

Kadang-kadang kata tidak hanya satu morfem, ada juga yang terdiri dari dua morfem atau lebih, sehingga penyerapannya dilakukan secara utuh, misalnya : 

Bahasa Indonesia                      Bahasa Aslinya
federalisme                                federalism(inggris)
bilingual                                     bilingual(inggris)
dedikasi                                    dedication(inggris)
edukasi                                     education(inggris)

Sumber :
http://irpantips4u.blogspot.com/2011/10/makalah-diksi.html

Informatif Produktif



Era informasi dan telekomunikasi digital dengan segudang akses ke berbagai bentukan informasi telah menjangkau hampir di seluruh pelosok dunia. Era keterbatasan informasi telah menjadi barang usang yang berdebu dan siap untuk lapuk dimakan zaman. Orang pada zaman dahulu kala kerap berbagi informasi dan komunikasi hanya dengan bertemu, bertatap muka secara langsung dan nyata secara fisik, dengan masalah utama yakni pada keterbatasan jarak yang pada akhirnya menyebabkan akses informasi dari berbagai tempat hanya terkesan  layaknya kotak-kotak yang tersebar di pelosok bumi. 

Kini, bertukar informasi tidak selalu dengan cara kuno seperti pada zaman dahulu kala. walau tak bertemu dan bertatap muka secara langsung. Manusia dapat saling berkomunikasi dengan mengandalkan paket pengantar data dan informasi yang sering kita sebut dengan internet. Internet membantu kita untuk menjadi manusia dengan sejuta akses kemanapun dan dimanapun di dunia dalam hal pencarian informasi dan kegiatan telekomunikasi. Namun, keleluasaan tersebut acapkali disalahgunakan oleh beberapa pihak dengan orientasi berdasarkan keuntungan diri mereka masing-masing. Tak lain dan tak bukan ialah kejahatan di bidang IT. Orang menggunakan fasilitas internet sebagai lahan kemaksiatan bahkan kemungkaran yang melewati batas-batas norma dan etika.

Kejanggalan penyalahgunaan informasi tersebut hendaknya selalu dihindari oleh diri ini guna menciptakan pribadi dengan iman dan taqwa yang kuat dalam menghadapi berbagai macam arus globalisasi yang menerjang kehidupan ini. 

Menjadi pribadi yang Informatif Produktif. Itulah tujuan utama yang hendaknya dicapai pada diri ini dalam kaitanya dengan penggunaan fasilitas internet yang terkontrol, bijak, dan juga tegas dalam memilah hal baik dan buruk dari sebuah informasi yang tersebar luas di jagad internet ini.

Pertanyaan besar sekarang ialah...

"Mampukah diri ini menjadi pribadi yang Informatif Produktif?"

Think Again. 

Thursday, October 18, 2012

Fungsi Bahasa Indonesia secara umum


Next one.. tugas softskill lagi -____-" (ini lagi kebut soalnya coy.. jadi harap maklum yak. )

kali ini gue akan ngebahas fungsi dari Bahasa Indonesia secara umum.. kata dosen softskill gue sih ada dua fungsinya yaitu :

hiji  .  Sebagai alat komunikasi
dua .  Sebagai alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

Nah berikut pembahasannya yang gue sadur dari berbagai sumber yang ada di dunia maya (ahmad) ini.. monggo disruput kopinya sambil dibaca ya! :) hehehe :)

Bahasa penulisan materi postingan kali ini disesuaikan dengan konsep penulisan tugas.. Sepenggal alinea pembuka dan penutup hanya sebagai icebreaking (why became so serious?) Think again..

1. Bahasa sebagai alat berkomunikasi

Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang-orang yang sezaman dengan kita.

Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).

Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain.

Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.

Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang komunikatif”. Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Kata griya, misalnya, lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma.

Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata-kata griya atau makro akan memberi nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.

Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.

2. Bahasa sebagai alat perkembangan IPTEK

Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
       
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu bahasa Indonesia juga mempunyai empat fungsi sebagai berikut :

1. Sebagai lambang kebangsaan negara;
2. Lambang identitas negara;
3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah, antarbudaya;
4. Alat yang menyatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya yang berbeda.

Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten. Sedangkan bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakaiannnya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap terbuka sehingga mampu mengembangkan dan menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
       
Semakin berkembangnya teknologi di dalam kehidupan kita akan berdampak juga pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan IPTEK itu.


Sumber :
http://t_wahyu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4761/BAB1.htm
http://softskilbahasaindonesia.blogspot.com/2012/06/analisis-peranan-bahasa-indonesia-dalam.html

Kali ini sumber gue cantumkan karena materi ini tidak berbentuk pendapat seperti pada postingan tugas sebelumnya.. :) Go Blogging!

Peranan Bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah

Yah.. posting kedua udah tugas softskill aja... hehehe.. gapapa temans.. :) ini blog emang diciptakan untuk aktif dalam segala dunia pertugasan di dunia maya (ahmad) gue.. Kali ini tugas blog yang diterima berlakon tentang peranan Bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah.. wuidiih.. berat yee bahasanye.. hehehe OK.. disini gw akan menjabarkan gimana sih Bahasa Indonesia bisa jadi hal yang penting dan se ilmiah apaan sih Bahasa Indonesia kita yang pada kenyataannya kagak dipake secara baku di kehidupan kita yang jungkir balik kayang koprol handstand ini?? -_____-" we will know the answer right here and right now! Cekidot

Bahasa penulisan materi postingan kali ini disesuaikan dengan konsep penulisan tugas.. Sepenggal alinea pembuka dan penutup hanya sebagai icebreaking (why became so serious?) Think again..

Bahasa Indonesia memiliki peranan penting terutama dalam kaitannya dengan konsep ilmiah. Menurut saya sebagai seorang mahasiswa tingkat 3 yang sebentar lagi akan menjajaki ranah Penulisan Ilmiah, materi konsep ilmiah dan hubungannya dengan Bahasa Indonesia menjadi hal yang menarik untuk diulas.

Sebagai bahasa dengan fungsi pemersatu, Bahasa Indonesia telah menunjukkan peranan terbaiknya dalam mengkomunikasikan berbagai macam ras, suku dan golongan yang ada di tanah air tercinta ini. Bagaimana tidak? dengan Bahasa Indonesia antara penduduk tanah air satu dengan yang lainnya yang terpisahkan oleh laut, gunung, lembah dapat saling berkomunikasi tanpa halangan yang berarti ketika mereka dipertemukan. Jelas hal ini memiliki hubungan ilmiah yang sangat sistemik.

Mengapa bisa dibilang sistemik? Tingkat keilmiahan suatu bahasa menurut saya dapat diukur berdasarkan bagaimana bahasa tersebut dapat dimengerti oleh berbagai macam pihak dengan berbagai macam latar belakang. Itulah hal yang menjadikan Bahasa Indonesia memiliki peran dalm konsep ilmiah di ranah kebahasaaannya sendiri.

Lalu, bagaimana dengan keilmiahan yang dimaksud dalam dunia perkuliahan? setelah tadi kita jabarkan konsep ilmiah Bahasa Indonesia yang berarti dapat dicerna dan dimengerti oleh berbagai macam lapisan masyarakat, keilmiahan dalam dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi mencapai taraf penting bagi keberlangsungan pemikiran dari kita sebagai mahasiswa itu sendiri. kenapa bisa demikian??

Jikalau dapat kita renungkan, ketika saya atau anda yang berkuliah tengah dihadapkan pada kenyataan dalam sebuah kondisi pembuatan Penulisan Ilmiah, bentuk penulisan yang diharapkan ialah bentuk penulisan yang mudah dicerna dan dimengerti oleh berbagai pihak. Tidak hanya oleh penguji saja. Bahkan orang awam pun diharapkan ketika membaca Penulisan Ilmiah yang telah saya dan anda buat dapat mengerti dan paham pula. Disinilah titik berat pembahasan kita..

"Bahwasanya Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah berarti sekali dalam penyampaian hasil pemikiran seseorang agar dapat dimengerti oleh orang lain"

Itulah sekelumit pendapat saya tentang pentingnya peranan Bahasa Indonesia terutama dalam hakikatnya sebagai bahasa dengan fungsi ilmiah.

Wew.. banyak gak sih? nggak usah banyak-banyak yang penting pada ngerti dit.. iya.. kan lagi ngebahas supaya dalam berbahasa apa yang kita utarakan dapat dicerna oleh orang lain.. Itu kuncinya!

"Komunikasi yang tanpa delay dan dimengerti oleh siapapun"

Sumber : Murni dari pemikiran sel sel otak yang dihidupkan atas izin ALLAH SWT.. :) tanpa copy paste! silahkan cek kalau gak percaya.. InsyaALLAH postingan ini murni syariah dan transparan.. hehe


The Last but comes First

Hey friends! welcome to my brand new blog! yeah! the last one that will be my permanent blog.. setelah kebodohan gue dalam dunia blog yang dicerminkan oleh gagalnya blog-blog gue sebelumnya. Sebenernya gak gagal sih.. cuma bisa dibilang gagal karena satu sebab.. yap.. i forgot the password! again and always again!! mungkin itu semua karena gue bikin blog cuma buat posting tugas softskill kali ya? (emang iya kali dit) -_____-" OK.. NOW and REALLY NOW DUDE!! i think it's the right time to show up my opinion (bukan beropini karena tugas softskill lagi aja namun beropini yang sebenar-benarnya opini cuy) into the world!

Blog ini masih dalam tahap pengembangan bro... tenang aja.. kali ini gue benar-benar berapi-api untuk mengubah kebiasaan buruk gue menjadi ladang amal dan sharing gue di dunia maya (ahmad) ini!

AND THIS IS IT FELLAS!!!! MY NEW BLOG!! ENJOY IT!! :D

Bersambung...