Telematika.. mungkin sudah pernah dengar akan kata ini? ya Roy Suryo adalah salah satu pakar yang sangat diidentikkan dengan kata yang satu ini. telematika.. namun saat ini kita gak akan bahas soal Roy Suryo ya.. kita akan bahas soal telematika.. check this out! 
Apa itu Telematika ?
Berasal dari bahasa Perancis : “Telematique” (dipopulerkan pertama kali pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L'informatisation de la Societe).
Istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net.
Ini nih definisi lain menurut beberapa sumber terpercaya..
Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia 
"Teknologi Telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan Informatika. Senada dengan pendapat  pemerintah, TELEMATIKA diartikan sebagai singkatan dari TELE= telekomunikasi, MA = multimedia, dan TIKA = informatika."
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL):
"Telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia."
Perkembangannya bagaimana ?
Di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode 
berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode 
rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 
1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang waktunya adalah tahun
 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini 
dimulai tahun 2000.
1. Periode Rintisan
Aneksasi 
Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, 
pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal 
pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan 
pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah 
telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada 
tahun 1978 oleh warga Prancis.
Mulai tahun 1970-an inilah Toffler 
menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun demikian, dengan perhatian 
yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup 
mengindahkan perkembangan telematika. 
Penggunaan 
teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana 
kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu 
group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di 
Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan 
perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983[20], 
persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di 
Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, 
“PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat 
langka.
Jaringan internet tersebut, terhubung dengan radio. Medio
 tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio
 amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) 
Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB 
Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB 
menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat 
berjalan lancar.
2. Periode Pengenalan
Internet
 masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian 
dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, 
akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) 
pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, 
beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet.
 
Teknologi telematika,
 seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran 
radio dan televisi internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal 
oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami 
lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
Masa krisis ekonomi ternyata 
menggairahkan telematika di Indonesia.. Sementara itu, kapasitas 
hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus 
menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha 
pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung 
internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam 
menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia 
untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide).
Pemerintah
 yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan
 upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkan suatu keputusan 
terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga 
masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik 
terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara 
konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip 
pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni 
sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia.
3. Periode Aplikasi
 
Reformasi
 yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan 
tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi 
computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah 
diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan
 harga murah.
 
Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan 
gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu 
memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai 
dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat 
berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota 
yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus 
berkembang.
 
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius 
menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. 
Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan 
dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim 
Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 
Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, 
khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai 
bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat 
Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada 
dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi 
Republik Indonesia.
 
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat 
pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan 
masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. 
Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga 
stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer 
demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor,
 multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access 
point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses 
dengan mudah, dan gratis.
Selama
 perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan 
ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan 
telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan 
memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis 
dan peningkatan kualitas hidup.
Trend ke depannya akan seperti apa ya?
Mengenai trend ke depan Telematika, itu merupakan kebebasan individu 
untuk mengembangkan dan menjadikannya sebagai suatu trend (walau sesaat)
 di dalam masyrakat. Yang pasti dalam proses perkembangannya harus 
dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak melanggar norma-norma 
yang berlaku di masyarakat. Sehingga tidak merugikan pihak lain dan 
tidak menguntungkan diri sendiri (egois). Sehingga trend ke depan 
telematika dapat menjadi suatu trend yang dapat diterima dan dinikmati 
oleh seluruh masyarakat, baik dari kalangan atas maupun dari kalangan 
bawah.
Sumber :
http://upadama.blogspot.com/2012/10/pengertian-telematika.html
http://mengepal.wordpress.com/2012/10/24/perkembangan-telematika-di-indonesia/
EBOOK “SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEMATIKA”, Ir Hasanuddin Sirati, MT.